loading...
Pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi, ibu memang perlu lebih ekstra untuk merawat si kecil. Pasalnya, bukan hanya begadang, sering si kecil menangis tanpa kita tahu apa penyebabnya. Tangisan merupakan media bagi bayi berinteraksi dengan lingkungannya. Bayi selalu menangis manakala ia lapar, mengompol, lelah, sampai ketika ia merasa bosan sekalipun.
Perubahan sikapnya sangat cepat, dari sebelumnya ceria menjadi pemarah hanya dalam hitungan detik. Wajahnya menjadi memerah lalu kakinya menendangnendang, tangan pun tidak mau diam. Kalau sudah begini, pemikiran seperti, “apa yang salah dengan bayi saya?,” berganti dengan pemikiran lain menjadi, “apa yang salah denganku?”.
Tak ayal, ibu yang baru kali pertama memiliki anak berpikir dirinya gagal mengerjakan tugas sebagai seorang ibu bahkan untuk hal sangat kecil, yakni kemampuan menenangkan sang buah hati.
Wajar saja, sebab membuat bayi menjadi tenang dan nyaman bukan perkara mudah. Terlebih bagi orang tua baru. Hal ini dibenarkan psikolog keluarga di Lexington, Kentucky sekaligus penulis buku The Mommy M.D. Guide to Your Babyís First Year Rallie McAllister, M.D.
“Untuk orang tua baru, menerka apa makna dibalik tangisan anak bisa menjadi sangat menantang, membuat frustrasi dan bahkan menakutkan,” katanya seperti dikutip dari Parents.com. Masalah berlanjut ketika orang tua tidak mampu mengetahui alasan si kecil menangis.
Mereka menjadi khawatir dan beranggapan ada yang salah secara fisik dengan si bayi. “Si kecil yang terus menangis atau sedih ini juga membuat orang tua baru menjadi tidak berdaya,” kata Crystal Clancy, konsultan pernikahan sekaligus terapis keluarga yang memiliki spesialisasi di bidang kesehatan mental anak dari Minnesota, Amerika Serikat.
Kondisi tersebut tentu membuat orang tua baru menjadi stres terutama sang ibu. Kabar baiknya, Anda akan menjadi lebih baik dalam mengartikan mengapa si kecil menangis serta meresponsnya, demikian dikatakan Dr. McAllister. Sambil menunggu Anda merespons si buah hati dengan lebih baik, ada beberapa kiat yang bisa diterapkan dalam menenangkan anak.
Beberapa cara berikut bisa Anda lakukan. Pertama, jika anak menangis cobalah menggendongnya dengan bantuan kain gendongan agar anak lebih nyaman dan Anda pun bebas bergerak. Bisikkan nyanyian lembut di telinganya untuk menenangkannya.
Sambil digendong, ayunlah bayi dalam dekapan Anda juga dengan lembut ke depan dan ke belakang. Hal ini bisa efektif untuk menenangkan bayi. Menurut Kristie Rivers M.D, hal itu bisa terjadi lantaran respons menenangkan dipicu dalam otak bayi ketika mereka digendong atau diayun.
“Keadaan ini membuat detak jantung bayi menjadi pelan dan otot-otot pun lebih santai,” kata dokter spesialis anak ini. Pada saat yang sama, suara menenangkan menciptakan distraksi sehingga bayi lebih fokus pada suara tersebut ketimbang menangis.
Menyanyikan lagu dengan suara lembut diyakini memang membuat anak menjadi lebih tenang. Tak perlu melulu lagu anakanak, lagu yang orang tua sukai juga boleh dinyanyikan. Bisa juga dengan menyetelkan musik kesayangan.
0 Comments:
Post a Comment